Minggu, 10 November 2013

TIPS DAN TRIK BERHASIL MENEMBUS LABEL



Agar berhasil dalam memasukkan demo album tim nasyid teman-teman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Tapi diingat bahwa yang paling menentukan adalah kualitas dari kelompok nasyid itu sendiri dan rezeki. Kalau belum rezeki dari Allah, maka bagaimanapun juga tetap tidak dapat. Karena itu kita diharuskan selalu berusaha dan berdo'a dan tetap pasrah dan sabar. Tapi jangan juga terlalu ngoyo atau memaksakan diri. Ukur kemampuan diri tim nasyid teman-teman. Jika sikap ini dipunyai teman-teman niscaya kalau gagal juga tidak terlalu kecewa dan bisa ikhlas. 
Untuk meningkatkan kualitas, teman-teman harus tetap buka mata buka telinga terhadap jenis musik lain. Bisa dikatakan bahwa teman-teman harus apresiatif, adaptif dan ekspresif sehingga kualitas tim nasyid teman-teman bisa terasah dan menemukan karakter sendiri. Bukan berarti harus ikut-ikutan tren. Teman-teman juga harus banyak belajar. Perlu diingat bahwa dalam industri musik ada seleksi alam, yang pandailah yang akan bertahan.
1.      Buat pemetaan jalur indie dan major buat pilihan
Kalau masih bingung memilih jalur indie atau major, buatlah pemetaan. Disini teman-teman menghitung untung dan rugi memilih antara indie atau major label. Diperkirakan juga untuk prospek ke depannya. 
2.      Buat dan berikan demo yang "matang"
Memasukkan demo ke pihak label, tentu buat didengarkan. Nah, ini bagian yang paling penting. Demo album rekaman kita harus bagus dan enak didengerin. Istilahnya 'matang' atau layak dengar. Karena demo yang masuk ke label itu banyak, tidak cuma punya kita. Kalau demo saja sudah jelek, pihak label juga akan malas mendengarkannya. Jangan gara-gara ini tim nasyid kita dianggap tidak serius dan tidak berkualitas. Selain itu buatlah kemasan demo dari tim nasyid teman-teman semenarik mungkin. Baik itu desain cover or anything. Tunjukkan seolah-olah sudah profesional. 
Oh iya untuk pembuatan demo rekaman, sebaiknya tim nasyid punya Mastering Controler atau Quality Controller. Mereka adalah tim yang tugasnya mengontrol kualitas dari demo atau master rekaman kita. Sudah layak dengar apa tidak. Harus orang yang sudah berpengalaman, punya insting kuat, punya basik ilmu tentang sound yang kuat dan punya kemampuanlah intinya. Agar demo-nya jadi 'mateng', punya konsep yang jelas dan tidak asal jadi.
3.      Baca karakter masing-masing label
Biasanya tiap label punya karakter musik yang mereka usung sendiri-sendiri. Misalnya kalau dulu Warner, suka nasyid kayak Raihan atau Nowseeheart, Sony suka musik-musik kayak album religi Gigi. Nada Hijrah a division Forte Record lebih enak karena untuk genre pop bisa terima. Dan contoh lain-lain. Apalagi semua Mayor Label sekarang sedang gencar gencarnya bila setiap mau hendak bulan Ramadhan, pasti mengeluarkan album Religi. Teman-teman bisa pelajari itu. Misalkan tim nasyidnya ala perkusinya The Zikr dimasukkin ke Sony, ya mentok. Tapi bisa saja sih kalau sudah rezeki .. :D
4.      Jangan samakan sama indie label sama major label. 
Mayor label tentu saja sudah advance, punya banyak dana dan lebih menguasai medan. Lainnya halnya dengan indie label. Sebagai sebuah label "kecil", indie label tentu punya keterbatasan. Nah dengan keterbatasan itu, harus disadari bahwa antara munsyid dan label harus saling bantu. Munsyid tidak lepas tangan saja menyerahkan urusan ini itu kepada label, begitupun sebaliknya. Karena berjuang bersama di Indie Label adalah hal yang lumrah dan dituntut.
5.      Cermati kontrak sama label, untung ruginya
Ini hal yang tidak kalah penting yaitu kontrak dengan label. Jangan sampai gara-gara kontrak, untuk kedepannya bisa merugikan munsyid. Banyak tim nasyid yang bubar gara-gara ini (sudah banyak kasus lho..). Kontrak dengan label harus jelas dan usahakan agar tercapai hasil persetujuan kontrak yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Disini teman-teman munsyid harus jago bernegosiasi. Namun sebelumnya teman-teman juga dituntut untuk bisa membaca kontrak. Karena itu banyak belajar dan bertanya dengan munsyid-munsyid yang sudah senior untuk urusan satu ini. Soalnya bahasa-bahasa dalam surat kontrak ngejelimet (apa yah bahasa Indonesianya) atau banyak jebakan-jebakan. Perlu pemahaman bahasa yang kuat. Kalau tidak, bisa-bisa nantinya merasa dirugikan, merasa dijebak dan tertipu. Padahal salah sendiri yang tidak paham dengan kontrak.

Buat temen2 yang mempunyai lagu-lagu karya sendiri, dan sudah mengemasnya dengan kualitas layak dengar, temen2 bisa ke artikel saya yang berjudul Tips Kirim Demo ke Label serta Alamat Produser dan Record Label, semoga bermanfaat untuk menampung demo lagu temen2. Siapa tahu who knows… :)

Oke, selamat berjuang. Keep struggle together .. ! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

All Songs (Yaya Nuryasin)

All Songs (With Nasyid Indonesia)

All Songs (With Na'am Nasheed)