Ada beberapa hal yang pokok yang
perlu dipersiapkan oleh Tim nasyid ketika akan tampil, yaitu: persiapan
ruhiyah yaitu persiapan yang berhubungan dengan hati, dan persiapan
lahiriah atau jasadiyah adalah apa yang dapat kita lihat secara kasat
mata dari tim nasyid. Sebuah tim nasyid harus memiliki
persiapan-persiapan terlebih dahulu ketika akan perform di depan
penonton.
1. Persiapan ruhiyah:
Maksud dari persiapan ruhiyah
yaitu persiapan yang berhubungan dengan hati. Ini menjadi prioritas
dikarenakan posisi munsyid yang berhadapan langsung dengan penonton
(audiences) yang sarat dengan timbulnya penyakit hati ataupun masalah
hati. Tim nasyid pada dasarnya adalah seorang pendakwah di sisi lain dia
juga adalah musisi. Untuk itu citra seorang muslim yang baik harus
melekat pada kepribadian munsyid dan di sisi lain dia juga harus
mempunyai kemampuan dalam olah vokal.
Disarankan
untuk seorang munsyid agar mengikuti pengajian minimal seminggu sekali
agar selalu diingatkan dengan materi-materi ataupun juga ayat-ayat
Allah. Sehingga kondisi hati akan selalu terjaga. Juga selalu meng-up
grade kemampuan vokal dengan latihan-latihan yang ringan dan rutin dari
materi yang telah kita sajikan sebelumnya serta apabila dananya cukup
bisa mendatangkan guru vokal.
Persiapan ruhiyah ini menyangkut niat dan persiapan materi ketika tampil, sebagai berikut:
a. Niat
Nasyid
adalah bagian dari syiar Islam itu sendiri tidak hanya seni yang
menonjolkan kemampuan olah vokal seorang munsyid. Oleh karena itu,
diperlukan niat yang ikhlas dan hati yang selalu jernih ketika kita akan
bernasyid. Insya Allah perbuatan yang kecil akan menjadi besar di
hadapan Allah ketika kita bisa menempatkan niat kita. Terlebih lagi
dengan nasyid yang mewakili seni Islam.
Nasyid
bisa dikatakan bagian dari hiburan. Seperti halnya hiburan lain,
biasanya berkaitan dengan pemirsa ataupun pendengar yang menyaksikan
kita. Maka diperlukan niat yang ikhlas lilLahi ta’ala agar nasyid yang
kita sampaikan bermanfaat baik bagi yang mendengarkan maupun yang
bernasyid.
b. Materi yang akan disampaikan
Seorang
munsyid dituntut untuk menguasai materi yang siap untuk disampaikan.
Untuk mengingatkan pendengar dengan nasyid yang dibawakan. Konsepnya
yaitu kultum dan materinya berhubungan dengan nasyid yang kita bawakan.
Secara teknis tausyiah atau kultum ini bisa disampaikan ketika jeda atau
pada saat kita selesai bernasyid.
Disarankan
juga untuk mempersiapkan materi dari mulai pembukaan sampai penutupan
pentas. Tidak hanya bernasyid saja, munsyid harus tetap komunikatif
dengan audiences, misalkan dengan mengajak ngobrol serta memberikan joke
yang segar. Oleh karena itu persiapan materi menjadi penting. Harus
dilihat juga bahwa nasyid adalah bentuk komunikasi yang menghibur bukan
sekedar seni yang menghadirkan ketrampilan suara dan musik saja.
2. Persiapan Jasadiyah
Persiapan lahiriah atau
jasadiyah adalah apa yang dapat kita lihat secara kasat mata dari tim
nasyid. Didalamnya terdapat unsur kesehatan dari munsyid, kostum atau
busana, dan ekspresi.
a. Kesehatan
Kesehatan
atau kondisi prima sangat diperlukan ketika kita bernasyid. Bisa
terbayangkan apabila kita bernasyid sedangkan kita lagi sakit batuk atau
flu. Maka seorang munsyid diusahakan sedang dalam kondisi fit ketika
bernasyid. Karena akan berpengaruh langsung terhadap performance tim
nasyid secara keseluruhan.
b. Kostum
Penampilan
luar terdiri dari kostum yang kita pakai. Untuk kostum apabila ada
budget yang lebih disarankan seragam. Kostum atau busana tim nasyid
harus sopan, rapih, dan tentu saja menutupi aurat. Kostum yang seragam
merupakan bagian dari penampilan yang standar dari tim nasyid. Tidak
harus sama warna bisa juga sama model atau sebaliknya dan yang paling
bagus adalah sama warna baik atasan maupun bawahan dan sama model. Ini
memperlihatkan kekompakan dan sebuah nilai plus tersendiri untuk tim
nasyid.
Biasanya tim nasyid tidak
lepas dari aksesoris kopiah atau peci, selendang atau sorban. Aksesoris
tersebut bisa saja ditambahkan sebagai ciri khas dari tim nasyid.
c. Ekspresi
Ekspresi
adalah bagian penting dalam pementasan nasyid. Karena pada hakikatnya
menyanyi adalah perbuatan mengekspresikan lagu melalui vokal. Untuk itu
dalam hal ekspresi yang harus diperhatikan oleh seorang munsyid adalah
membuat diri kita yang pertama kali merasakan kesan dari lagu itu
sendiri. Apakah kesan itu sedih, gembira, merinding atau tersenyum dan
sebagainya. Sebagai munsyid kita harus menggali pesan atau makna yang
terdalam dari nasyid yang kita bawakan dan pesan ini kita salurkan
kepada pendengar melalui lantunan kita.
Tips Ketika Tampil di Panggung
1. Saat jeda antara satu lagu
dengan lagu yang lain, isilah dengan tausyiah yang bermanfaat
(dianjurkan setiap munsyid mengisi ruhiahnya dengan intens agar banyak
ilmu agama yang dapat disampaikan).
2.
Sampaikanlah dengan perantaraan hikmah, tidak memaki kaum tertentu atau
menghujat. Bawalah ke suasana yang nyaman namun tausyiahnya sampai.
3. Buat permainan yang menyenangkan dan mengandung hikmah, bila ada waktu, untuk jeda ambil nafas dalam bernyanyi.
4.
Bila ada kesalahan dalam penampilan diatas panggung. Jangan berdebat
diatas panggung. Bila ada hal itu terjadi lebih baik salah satunya
mengalah. Evaluasikan diluar panggung.
5.
Bila ada kesalahan dalam bernyanyi diatas panggung baik kesalahan teman
atau kesalahan sendiri jangan menggelengkan kepala atau mendecak tanda
kesal.
6. Selamat bernasyid semoga Allah ridho dengan apa yang kita lakukan.
terima kasih sharingnya yaa Kakaa...
BalasHapussalam dari saya yang mau latihan nasyid (lagi)
sebenarnya saya mau membina anak anak untuk menyalurkan hoby mereka dalam seni suara termasuk alat musik kedalam nasyid/lagu religi.
BalasHapusdari pada mereka terpapar oleh hal-hal negatif diluar sana.