Yang jadi masalah sekarang adalah, apakah tarifnya naik
karena adanya kenaikan harga BBM, namun yang pasti kenaikannya diharapkan tidak
melebihin 10 % karena itulah yang disepakati antara Organda dan Pemerintah.
Afwan...just kidding...
putra bungsu <bungsu_putra@yahoo.com>
wrote:
Assalamu'alaikum wr.wb
Saya bukan seorang penasyid, tapi senang
banget kalo dengerin nasyid, apalagi yang bentuknya heroik.
Kalo grup nasyid pasang tarif menurut hemat saya itu hal yang perlu, sebab
menjalankan sebuah organisasi apapun bentuknya harus juga ditopang oleh dana
yang kuat. Bagaimana jadinya kalo sebuah grup nasyid tidak ditopang dengan
dana,sementara para munsyid harus tampil prima, energik dan semangat. Bukankah
keprimaan dan energik selain olahraga juga butuh suplamen? bukankah para munsid
juga butuh latihan? apalagi kalo sudah berkeluarga, kan munsyid manusia juga...
abu zahra <ira_nasyid@yahoo.com>
wrote:
Assalamu'alaikum wr wb
ane mo nimbrung masalah munsyid yang pasang
tarif. memang sih hal yang seperti ini diawal nasyid berkembang di Indonesia
belum begitu mencuat dan berkembang seperti sekarang karena memang semangat
ustadz-ustadz kita memperkenalkan nasyid di tanah air ini semangatnya mungkin
hampir kaya pertama kali memperkenalkan islam di daerah yang masih jahiliyah
sehingga JIHAD menjadi bahan bakarnya yang utama. bukan berarti sekarang
terjadi pergeseran tapi lebih kepada kompleksitas permasalahan yang harus
dihadapi karena kalo dulu nasyid diawal kurang begitu memperhatikan performa
dsb, dengan alat seadanya dan tanpa didukung adanya manajemen yang ok..
(semata-mata berfikir bagaimana syiar dan syair Islam bisa didengar). kondisi
sekarang justru sudah sangat jauh berbeda. munsyid bukan lagi dimonopoli oleh
kalangan tarbiyah, ada juga sebuah tim nasyid yang dibelakang panggung masih
merokok dsb. belum lagi kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh munsyid
itu sendiri sehingga menimbulkan cost
dan berbuntut kepada price (harga). ane
pribadi tidak terlalu mempermasalahkan harga yang timbul, namun menjadi masalah
manakala harga tersebut berasal dari si munsyid itu sendiri bukan dari tim
manajemennya. ada statement dikalangan munsyid yaitu kalo kita pasang harga
murah kita akan dianggap tim nasyid kacangan... afwan dengan tegas ane
menyatakan tidak setuju! krn yang menunjukkan kita kacangan atau bukan adalah
profesionalitas kita didalam bekerja dan profesionalitas tidak identik dengan
harga atau cost atau uang...(bila kita anggap identik maka ane khawatir kita
sudah tersusupi pemikiran kapitalis). ane sendiri menganggap wajar bila munsyid
menentukan harga tapi dalam batasan yang wajar dan memang biaya operasional si
munsyid itu sendiri selama dia melaksanakan amanahnya untuk tampil diacara
tersebut. jangan lupa munsyid juga juru dakwah seperti halnya ustadz atau da'i
yang mensyiarkan dinullah ini. Tentang munsyid yang totalitas, ane juga agak
kurang setuju karena tipis
pemisahannya, ane hanya khawatir manakala
iman si munsyid itu sedang turun maka niatannya akan berubah dan uang bisa
menjadi awal perpecahan dan itu yang sering terjadi dikalangan munsyid
(UUD=ujung-ujungnya duit), Totalitas itu sangat perlu namun dalam arti yang
berbeda yaitu totalitas berjihad dan berdakwah dijalan allah dan salah satunya
lewat nasyid, sehingga niat yang ada dihati setiap munsyid tidak lain adalah
Jihad Fisabilillah walau apapun kegiatannya dan terpenting tetap selalu amanah
mengemban tugas-tugas dakwah. berkembang dan menjadi besarnya nasyid bukan
urusan kita karena itu orientasi hasil (hak Allah), tugas kita hanya Ikhtiar (berusaha)
dan setiap usaha harus dimulai dengan niatan yang bersih, lurus dan ikhlas.
Segala Kebenaran hanya milik Allah,
kesalahan pasti datangnya dari ane yang dhoif dan takberarti apa-apa tanpa
Allah sang Pencipta diri ana.
Wassalamu'alaikum wr wb
Abu Zahra'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar