MASALAH REKAMAN
1.
Bagaimana sih proses untuk tim
nasyid bias rekaman,,,trus gimana proses di studio terutama???
<Jawaban Ikhsan SNADA>
Mempunyai lagu
ciptaan sendiri, tentukan jenis musiknya, diaransemen
secara sederhana, minimal direkam di tape recorder di rumah atau kalau mau lebih sempurna direkam di studio
rekaman 1 atau 3 lagu ciptaan sendiri
tsb. Cari produser rekaman besar yang bisa dipercaya / sudah terkenal misalnya Blackboard, menurut
pengalaman Snada blackboard cukup transparan
dalam pembayaran royaltynya.
Minta tolong
teman yang bekerja di Law Firm (Biro
Hukum) untuk membantu membuat perjanjian kontrak dengan produser, jangan sampai munsyid dirugikan karena tidak tahu isi
kontrak. Buat budget rekaman dan time
table untuk diajukan kepada produser sebelum memastikan akan rekaman atau tidak. Proses rekaman dimulai dengan
memilih alat perekam analog (pita)
atau digital (computer) kelemahan hasil rekaman digital memang gain nya tidak setebal dengan pita rekam tapi
kelebihannya digital : noise bisa
dihilangkan dengan sangat sempurna, disarankan menggunakan digital karena akan mengirit biaya, waktu dan tenaga,
kemudian pilih microphone yang paling
bagus saran saya gunakan NEWMAN (biasanya studio
rekaman besar punya, mahal sih harganya bisa mencapai Rp.65 juta) kemudian mengumpulkan berbagai macam lagu
yang sudah tercipta, adakan rapat pemilihan
lagu sesuai dengan suara terbanyak. Setelah terpilih (biasanya hanya 10 lagu), susun lagu2 untuk side A
dan side B.
Rekaman Dilakukan berdasarkan prioritas kemudahan
aransemen musik dan vocalnya, dahulukan yangpaling mudah dan sederhana. Dimulai
dengan membuat musik panduan / guide dengan keyboard sesuai dengan aransemen
yang sudah dibuat tapi guide tidak boleh
terlalu lengkap bunyinya, cukup suara chord nya saja. Rekam lead vocal 1 dan 2. Backing vocal dan Bass Vocal bisa
salah satu direkan duluan tergantung
kebutuhan, kalau format acapella, dahulukan Bass, kalau formatnya ada instrument musiknya dahulukan backing
vocal (Rhythm 1-2-3-4). Setelah direkam
semua suara, mixing secara sederhana dulu, dan didengarkan bersama. Kalau masih kurang puas mixing ulang atau
kalau perlu take vocal ulang sampai
sempurna. Lanjutkan ke lagu2 berikutnya.
Proses mixing adalah
proses yang sangat berat sebab memerlukan kejelian pendengaran terhadap
balancing suara maupun kepekaan susuan nada di chord yang berjalan. Usahakan dalam mixing jangan memaksakan
diri, jika dirasakan sudah penat jangan dilanjutkan,
istirahat dulu 2 hari kemudian mixing kembali. Setelah semua lagu dimixing secara sempurna, didengarkan
lagi bersama2 jika masih ada yang kurang
sempurna take vocal ulang dan mixing ulang. Jika semua lagu sudah sempurna, dibuat master recording kalau
bisa diburning di CD jangan lupa menyimpan
format data tracknya ke dalam CD lain untuk digunakan nanti untuk backup jika terjadi sesuatu di harddisk
terhapus misalnya. Kemudian hasil compile
master record diserahkan ke produser untuk diperbanyak.
Rancang cover dan isinya dengan kreasi sendiri,
kalau mau lebih bagus minta tolong kepada
yang profesional (perusahaan percetakan terkenal).
2.
Aransemen lagu itu bagusnya dalam
kondisi kaya' gimana, persiapan atau pendahuluannya gimana,,,yang penting
gimana bisa tercipta aransemen yang bagus?
<Jawaban Ikhsan SNADA>
Untuk mengaransemen suatu lagu
perlu pengetahuan musik, pengetahuan
susunan not dalam chords dan mahir menyusun chords, minimal mahir memainkan gitar. Jika tidak
mempunyai ilmu ini proses rekaman akan memakan
biaya yang sangat besar, karena untuk sewa arranger saja untuk satu lagu bisa mencapai Rp.1 juta. Kalikan saja
10 sudah berapa ? Persiapan aransemen
lagu : pilih lagu yang sederhana yang kira2 mudah diaransemen. Pelajari lagu dan notasinya, nyanyikan
bersama, susun vocal pengiring ; kalau
formatnya acapella tentukan jenis musiknya, susun bass dahulu kemudian tentukan pecahan suara (chords) berikut
aransemen per bagian nya. Yang ideal dalam
susunan aransemen : Prelude - Bait 1-2 - Reff - Interlude - Bait 1 / 2 - Reff - Coda - Fine (penutup).
Aransemen yang bagus tergantung dari keahlian
arangernya, pengetahuan musik dan vokalnya, trend musik yang sedang digemari. Saran saya, aransemen tidak
perlu rumit, yang penting chords harmonis,
aransemen sederhana, pesan dari lagu mudah diterima, dihafalkan dan mudah dikenang.
3. Kira
– kira budget untuk proses rekaman berapa? Tolong dirincikan?
<Jawaban Ikhsan SNADA>
Biaya rekaman demo tentu saja
kita sendiri yang nanggung.
Kalau mau sewa music arranger biasanya mereka memasang
tarif Rp. 1 juta per lagu.
Jika sudah disetujui produser dan
teken kontrak semua biaya rekaman mulai dari lagu pertama sampai terakhir
produser yang nanggung. Khan saya sudab bilang pertama kali harus susun budget
:
- Biaya rekaman per shift ( 1 shift = 6 jam ), kadang ada juga studio yang hitungan sewanya per jam. Untuk merekam 1 lagu kalo aransemen sudah rapi diaransemen sendiri (acapella) hanya butuh waktu 4 shift (24 jam) dalam arti 4 kali kehadiran. Kalau dengan musik bisa lebih cepat, tergantung kelengkapan musiknya, mau orkestra atau minimalis. Kalau dengan orkestra bisa lebih lama, tapi kalau mau minimalis hanya dengan percussion aransemennya paling hanya 1 shift ( 6 jam ) saja. Hitung jumlah lagu X rata2 shift per lagu.
Misalnya 10
lagu X 4 shift = 40 shift X 6 jam = 240 jam.
Biasanya biaya
rekaman per shift (1 jam) untuk studio digital yang bagus
Rp.60 ribu -
Rp.100 ribu.
Kita misalkan
saja Rp. 100.000 X 240 = Rp. 24.000.000.
Ini baru
hitungan untuk rekaman.
- Transportasi
dan uang makan per orang per kehadiran. Anggarkan saja Transportasi dan uang makan per orang
per kehadiran Rp. 100.000. Jadinya misalkan
anggotanya 6 orang, 6 X 40 X Rp.100.000 = Rp. 24.000.000.
- Mixing
per lagu biasanya butuh 3 hari, hitungannya biasanya tergantung jumlah jam yang digunakan untuk mixing.
Misalnya
mixing 1 lagu butuh 6 jam, maka 10
lagu X 6 jam X Rp.100.000 = Rp.6.000.000.
Untuk mixing
kalau bisa untuk ngirit
biaya, salah satu anggota tim nasyid yang mempunyai kepekaan pendengaran yang bagus dan mengerti
aransemen dipilih untuk membantu mxing operator
rekaman agar sesuai dengan selera tim nasyid.
- Mastering
yang ngirit biaya gunakan CD saja, murah meriah dan hasilnya lebih sempurna karena noise bisa
dihilangkan 100 %.
- Anggarkan
biaya foto session dan biaya cetak separasi (termasuk biaya design cover).
Untuk ambil lagu orang, yang
perlu dipersiapkan adalah MOU tertulis di atas meterai. Perjanjian bisa diatur terserah kesepakatan pencipta
dengan munsyidnya. Ada yang mau
royalty, ada juga yang mau beli putus. Biasanya untuk pencipta profesional seperti Trie Utami misalnya, dia pasang
Rp. 2 juta per lagu beli putus.
Jangan sampai ngambil lagu orang tanpa izin, hukumannya berat, bisa masuk penjara 7 tahun atau bayar Rp. 1
milyar. Kemudian di dalam cover
kaset, walaupun lagu sudah dibeli putus, nama pencipta aslinya harus tetap dicantumkan untuk moral rights sang
pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar